Sentuhan Dendam Penuh Gairah

Membantu Kamu Meredakan Api 



Membantu Kamu Meredakan Api 

0"Itu karena adanya rasa kasih sayang antara aku dengan Adikku. Adikku jauh-jauh datang ke sini untuk bertemu denganku, dia pasti akan khawatir jika melihat aku masih belum pulang sampai sekarang. Dan aku juga tidak tahu bagaimana keadaan Adikku saat ini. Bagaimana mungkin bisa aku tidak memikirkannya?" Gu Xiaoran merasa sangat bersalah karena telah mengabaikan adiknya yang sudah jauh-auh datang ke sini untuk menemuinya.     
0

"Lalu apakah kamu ingin aku mengundangnya ke sini sebagai calon Kakak Iparnya?" Mo Qing berbicara seperti itu sambil mencabut anak panah yang sudah menusuk badan ayam pegar. Kemudian dia mengusap darah ayam pegar yang menetes tersebut, lalu dia melirik ke arah Gu Xiaoran.     

"Tidak usah! Aku tidak peduli bagaimana kamu mengusikku, tetapi aku tidak akan memberimu kesempatan untuk mengganggu Adikku!" Gu Xiaoran langsung menolak tanpa berpikir panjang.      

Dari awal Gu Tianlei memang sudah tidak senang terhadap berita sebelumnya dan si bajingan ini memiliki sifat yang sangat buruk. Bukankah akan terjadi perang dunia jika mempertemukan mereka mereka berdua? Batin Gu Xiaoran.     

Wajah Mo Qing yang tampan itu kini mulai berubah menjadi suram. Tiba-tiba dia berjalan ke depan Gu Xiaoran. Lalu dia membungkukkan badannya dan mengangkat Gu Xiaoran ke bahunya. Setelah itu Mo Qing mengambil ayam pegar yang ada di atas tanah, lalu dia pun berjalan mengikuti jalanan yang sempit dan curam yang ada di depannya. Dia terus berjalan, hingga pada akhirnya dia masuk ke dalam hutan.     

"Biarkan aku turun, dasar bajingan!" Gu Xiaoran dapat melihat ekspresi wajah Mo Qing yang tampak muram.     

Kemudian Mo Qing mendengus dingin dan berjalan lebih cepat.     

Gu Xiaoran terus berjalan mengikuti Mo Qing, dan bahkan dia sendiri tidak tahu Mo Qing akan mengajaknya ke mana. Namun jika bajingan ini marah, maka dia pasti akan mendapatkan hal yang buruk.     

Seluruh wilayah yang ada di Pulau Nanwan merupakan milik Mo Qing. Jika Mo Qing ingin melakukan sesuatu pada Gu Xiaoran di sini, tidak akan ada yang memedulikannya. Bahkan jika Gu Xiaoran berteriak hingga tenggorokannya serak sekalipun, tetap tidak akan ada orang yang peduli padanya.     

"Kamu bilang bahwa malam ini tidak seperti malam pada saat itu. Kamu harus menepati janjimu. Jika tidak aku... aku akan..."     

"Kamu akan bagaimana?" Mo Qing melirik Gu Xiaoran dengan sorot matanya yang dingin.     

"Aku akan mati di hadapanmu." Gu Xiaoran menopang bahu Mo Qing. Kemudian dia menggeliat ke kiri dan kanan, dia berusaha untuk turun dari bahu Mo Qing.     

Saat melihat tingkah Gu Xiaoran yang seperti ini, Mo Qing tiba-tiba terkekeh, kemudian dia memukul pantat Gu Xiaoran sembari berkata, "Jika kamu bergerak lagi, sekarang juga aku akan semakin menginginkan tubuhmu."     

Dia memukul pantatku?     

Seluruh badan Gu Xiaoran seketika langsung terdiam membeku.     

Aku sudah dewasa dan bukan merupakan anak yang berusia tiga tahun lagi. Bisa-bisanya Mo Qing memukul pantatku.      

Perbuatannya sungguh keterlaluan. Umpat Gu Xiaoran.     

Setelah diam sebentar, Gu Xiaoran merasa dirinya hampir gila, "Dasar bajingan, jangan mengira bahwa kamu adalah pria dan memiliki tenaga yang kuat, maka kamu boleh seenaknya mengusik orang lain. Kamu pasti akan menjawab, 'iya memangnya kenapa kalau aku menggertak kamu?' Dasar bajingan yang tidak tahu malu!"     

Setelah mendengar Gu Xiaoran berkata seperti itu kepadanya, Mo Qing pun sangat marah. Wajah Mo Qing yang tampan seolah-olah menjadi buruk bagai tinta hitam dan tebal.     

"Amarahmu besar sekali, tampaknya kamu tidak bisa bertahan lagi. Awalnya aku memang tidak ingin bertindak apapun pada dirimu, tetapi setelah melihat kamu bilang begini, sepertinya aku perlu membantu kamu untuk meredakan api tersebut."     

"Dasar bajingan yang tidak tahu malu. Kamu sendiri yang sudah menyulut api amarahku hingga membuat api amarahku membara, dan 'api jahat' yang ada di otakmu itu merupakan dua hal yang berbeda. Kamu sendiri yang seperti binatang buas dan masih menuduh orang lain? Tadi bawah perutmu sana sudah tegang dan masih berpura-pura tidak berniat? Apa kamu memang sengaja berpura-pura? Yang amarahnya besar itu aku atau kamu? Kamu sendiri yang ingin menjadi binatang buas, jangan mencari alasan lain."     

"Aku tidak sadar bahwa kamu memiliki pengalaman begitu banyak. Dari mana kamu mempelajarinya?"     

"Kamu yang mengajarinya!"     

"Sepertinya kamu telah belajar dengan baik. Nanti aku akan mengajarimu lagi supaya kamu bisa belajar lebih banyak."     

"Aku tidak mau. Sebagai seorang gadis, aku tidak tertarik dengan hal yang menjijikkan seperti ini. Aku tidak ingin mempelajarinya."     

Sebelum Gu Xiaoran menyelesaikan perkataannya, dia merasa bahwa dunia ini sedang berputar. Tiba-tiba dia dilempar ke dalam sebuah jaringan dengan posisi tergeletak.     

Gu Xiaoran tercengang cukup lama, beberapa saat kemudian dia baru sadar bahwa dirinya sedang berbaring di atas buaian.     

'Patuhlah dan jangan membuat masalah' kedua kata tersebut tiba-tiba muncul di benaknya.     

Gu Xiaoran menggigil ketakutan. Dia cepat-cepat menatap seorang bajingan yang ada di depannya itu. Tidak lama kemudian Mo Qing berjalan pergi dengan membawa dua ekor ayam pegar.     

Lalu Gu Xiaoran meraih tepi jaring dan menjulurkan kepalanya untuk melihat keluar. Dia melihat Mo Qing turun ke tebing, dia berjalan di jalan setapak dan tidak lama kemudian sosok Mo Qing menghilang dari pandangan Gu Xiaoran.     

Seketika pikiran Gu Xiaoran tiba-tiba menjadi kosong.     

Mo Qing meninggalkan aku di sini, lantas kemana akan dia pergi?     

Dia meninggalkan aku sendiri di sini, apakah bajingan ini telah berubah sifatnya dan tidak ingin berdebat denganku lagi, atau mungkin dia sedang merencanakan sesuatu yang lebih mesum untuk menyiksaku? Kata Gu Xiaoran dalam hati.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.